Brainy Buddy

Lewitt Connect 2: Interface USB Ideal Buat Musisi dan Penyanyi

—  • Askara Indrayana

Hai sahabat Brainy! Pernah nggak sih nemuin produk yang kerasa inovatif dan beda banget? Nah, Lewitt Connect 2 ini salah satunya! Interface audio USB dari brand Austria ini lagi hits banget karena fiturnya yang gampang dipake dan software pendampingnya yang oke punya.

Connect 2 ini interface audio yang ringkas dan ramah kantong, lengkap dengan input mikrofon XLR dan input Hi-Z buat keyboard atau gitar. Interface ini punya hampir semua yang kamu butuhin buat ngerekam suara dan instrumen, makanya cocok banget buat rekaman rumahan, bikin voiceover, bahkan pas lagi jalan-jalan.

Permukaan Connect 2 yang touch-sensitive juga intuitif dan gampang banget dipakenya. Kontrolnya senyap, jadi nggak ada bunyi klik-klik yang ganggu dan kerkam mikrofon. Kontrol utamanya berupa roda gede yang dikelilingi sensor buat ngatur level input, gain, output monitor, volume headphone, dan blending suara dari komputer sama input.

Connect 2 ini interface ideal buat rekaman saat bepergian atau di tempat yang tenang. Interface ini punya semua yang kamu butuhkan untuk menghasilkan suara yang bagus.

Connect 2 juga punya tombol MUTE yang gede dan senyap yang bisa matiin semua suara atau mute input/output tertentu aja. Terus, ada tombol fungsi khusus yang bisa diprogram buat macem-macem, kayak ganti pengaturan preamp atau buka software Control Center.

Interface ini seukuran notes kecil, jadi gampang banget diselipin ke tas buat dibawa-bawa. Kabel USB-nya agak tipis, ngambil daya dari perangkat yang tersambung, bisa komputer, handphone, atau tablet.

Di bagian belakang Connect 2 ada input dan output, termasuk satu soket XLR dengan switch 48V Phantom Power buat mikrofon kondensor. Buat colok instrumen, ada jack Hi-Z 6,3 mm. Di sebelahnya ada dua jack mono 6,3 mm buat ngeluarin suara ke speaker aktif. Ada juga pilihan jack headphone stereo 6,3 mm dan 3,5 mm buat monitoring, plus port USB Type C buat nyambungin Connect 2 ke komputer.

Oke, itu tadi penjelasan teknisnya. Sampai sini kedengarannya biasa aja ya? Nah, yang bikin Lewitt Connect 2 spesial adalah software-nya. Ini dia rahasia utamanya! Software Connect dipoles dengan sangat baik, lengkap dengan kontrol yang kamu butuhin buat hasil maksimal.

Bagian mikrofon XLR punya kenop gain buat ngatur level mikrofon. Ada juga filter low-cut buat ngilangin suara gemuruh dan frekuensi rendah, opsi 48V Phantom Power, dan yang namanya Clipguard, fungsinya sebagai limiter dan jago banget nyegah audio clipping.

Di bawah kenop gain ada tiga pengaturan preamp: Clean, Warm, dan Vivid EQ. Pengaturan Warm agak wooly tapi punya suara FM yang rich. Pengaturan Clean sesuai namanya, bersih! Sementara Vivid jernih dan tajam banget, bikin kamu auto tegap dan ngomongnya jelas!

Software Control Center adalah rahasia utama CONNECT 2. Software ini mudah digunakan dan punya segudang fitur canggih. Bahkan pemula pun bisa menghasilkan suara yang bagus dengan software ini.

Ada dua pengaturan lagi buat tiap channel. Pertama, kontrol Denoise. Klik tombol ini dan diem sebentar selama 10 detik selagi Connect 2 ngambil sampel suara ruangan. Hasilnya adalah noise gate dengan fall-off yang tajam, jago banget ngilangin suara-suara yang nggak diinginkan, kayak dengung kulkas atau AC.

Kontrol terakhir adalah Compressor. Nggak ada pengaturan ribet di sini. Kontrol biner ini ningkatin suara pelan dan nenangin yang terlalu kencang. Sederhana tapi manjur!

Bagian instrumen punya pengaturan yang hampir sama kayak mikrofon, kecuali Clipguard. Yang nggak ada di sini adalah Reverb atau pengaturan lain buat ngebentuk suara, tapi masih ada pengaturan preamp Clean, Warm, dan Vivid. Tenang aja, efek spesial tetep bisa ditambahin pake plugin via DAW kok.

Meskipun Connect 2 punya suara profesional dengan sampling sampai 96kHz, interface ini tetep gampang dipake. Fungsi Autogain bisa ngatur level buat kedua channel, sedangkan Auto Setup ngebantuin kamu milih pengaturan ideal buat Clipguard, Denoiser, Compressor, dan tiga mode preamp.

Ada banyak LED yang nunjukkin status tombol, level gain, volume headphone, dan output monitor. LED-nya bisa diatur warnanya dan tingkat kecerahannya. Ada juga opsi kustomisasi lain, kayak output high-impedance buat headphone yang agak susah diatur.

Sama kayak interface audio USB lainnya, Connect 2 nyediain monitoring zero-latency via headphone. Kamu bisa ikutan nyanyi bareng rekaman sebelumnya, overdub instrumen, atau apa pun deh yang mau direkam di DAW. Interface ini bahkan bisa dipake buat meeting online, suaranya jadi jauh lebih jernih dibanding pake mikrofon bawaan laptop.

Channel Loopback ngebantuin kamu ngirim sinyal komputer balik karena pemrosesan audionya dilakuin sama DSP di dalem Connect 2, jadi kerjanya independen dari DAW di komputer. Cocok banget buat streaming dan ngerekam sample. Dengan opsi mapping input channel dan mode streaming khusus, kamu bisa nyambungin Connect 2 ke software streaming, handphone, dan aplikasi mobile.

Kualitas suara Connect 2 nggak usah diragukan lagi. Dengan gain 72dB, headroom-nya lega dan noise floor-nya rendah. Perangkat ini sanggup nanganin mikrofon yang susah diatur sekalipun, kayak Shure SM7B yang terkenal tricky. Output headphone-nya juga oke, tapi aku ngerasa output-nya lebih nendang pas setting high-impedance dinyalain.

Dengan nyambungin gitar ke input instrumen Hi-Z, kamu bisa nikmatin sinyal direct input yang nangkep performa kamu dengan akurat. Input diferensial ini cocok buat semua gitar, dari single coil vintage sampe humbucker aktif modern. Rangkaian ground loop break juga ngebantu ngurangin dengungan yang ganggu.

Di channel mikrofon, Connect 2 bisa otomatis ngatur input gain setelah kamu genjreng gitar elektrik selama beberapa detik. Pilihan preamp-nya juga ngasih fleksibilitas lebih dibanding interface audio lain.

Pas rekaman dan mixing, kamu pasti pengen suara yang didengar sama persis kayak yang direkam, kan? Connect 2 punya output headphone Zero-Ohm buat jack 6,3 mm dan 3,5 mm yang ngehasilin pengalaman mendengarkan yang akurat dan mempertahankan respons frekuensi headphone.

Kesimpulan: Aku suka banget sama interface audio Connect 2. Interface ini gampang banget dipake dan kontrolnya, kayak Clipguard dan Denoise, beneran berguna! Aku pernah denger beberapa orang ngeluh tentang roda kontrolnya yang agak loncat-loncat, tapi yang aku coba di Mac Mini M2 Pro-ku berfungsi dengan sempurna. Interface audio ini nyaris sempurna buat ngerekam suara dan instrumen di mana aja cuma pake laptop. Kualitas suaranya juara dan preamp-nya top banget. Lewitt emang brand yang inovatif dan aku nggak sabar nungguin produk mereka selanjutnya! Kalau kamu lagi cari interface audio USB yang keren dan gampang dipake, Connect 2 wajib banget dicoba!

Harga & Ketersediaan: Connect 2 udah termasuk software Control Center dan lisensi Steinberg Cubase LE dan Steinberg Cubasis LE. Kompatibel dengan Mac, PC, dan iOS.

Spesifikasi Teknis:

  • Fitur: LED RGBW, MUTE, tombol khusus, autogain, input/playback mix, tampilan gain reduction, kunci Kensington.
  • Kontrol: Sentuhan kapasitif.
  • Input: 1x Mikrofon: XLR 3-pin seimbang, 1x Instrumen: jack 6,3 mm Hi-Z.
  • Output: 2x Speaker: jack seimbang 6,3 mm, 1x Headphone: jack 6,3 mm, 1x Headphone: jack 3,5 mm.
  • Metering: Resolusi tinggi 25 langkah.
  • Dimensi: 151 x 110 x 41 mm.
  • Berat: 394 g.
  • Kebutuhan daya: Bus-powered USB.
  • Bagian Digital:
    • Tipe: Interface audio USB-C.
    • Perangkat Lunak: Lewitt Control Center.
    • DAW disertakan: Steinberg Cubase LE, Cubasis LE.
    • Kompatibilitas: MacOS, Windows, iOS (plug and play dengan perangkat USB-C, perangkat dengan konektor lightning memerlukan Camera Connection Kit dan daya bus eksternal).
    • Driver ASIO: Ya.
    • Sampling rate: 44,1 kHz, 48 kHz, 96 kHz
    • Bit rate: 24.
    • Kelas Audio USB: 2.0.
    • Aliran sinyal: Input/playback mix.
    • Ditenagai DSP: Ya
    • Loopback: Ya.
    • Input/Output: 4 (termasuk 2 channel software)/2.
    • Mode streaming: mode macOS, mode mobile.
    • Persyaratan sistem minimum: Windows 10 (64 bit): RAM minimal 4 GB, konektor USB 2.0; macOS 10.15 dan lebih tinggi: RAM minimal 4 GB, konektor USB 2.0.
  • Input Mikrofon
    • Fitur: DSP (filter low-cut, clipguard, mode preamp, denoise, compressor, autogain, autosetup).
    • Tipe: Seimbang.
    • Konektor: XLR 3-pin.
    • Phantom power: 48V
    • Rentang gain: 0–72dB.
    • Equivalent input noise: –129dBV (A).
    • Rentang dinamis: 118dB (A) - Tanpa clipguard 118 dB (A).
    • Level input maks.: 15,8dBV.
    • Total harmonic distortion: 0,001%.
    • Respons frekuensi: 20Hz–20kHz (±0,1dB).
  • Input Instrumen:
    • Fitur: DSP (filter low-cut, clipguard, mode preamp, denoise, compressor, autogain, autosetup).
    • Tipe: Hi-Z, sirkuit ground loop break diferensial.
    • Konektor: Jack 6,3 mm.
    • Rentang gain: 0-60dB.
    • Impedansi input: 2,5MΩ.
    • Equivalent input noise: –108dBV (A).
    • Rentang dinamis: 121 dB (A) - Tanpa clipguard 105dB (A).
    • Level input maks.: 12,5 dBV.
    • Total harmonic distortion: 0,0008%.
    • Respons frekuensi: 20Hz–20kHz (±0,1dB).
  • Output Speaker
    • Fitur: Mode speaker high volume, Mute, Volume, Map system volume controls
    • Konektor: 2x jack 6,3 mm, seimbang.
    • Respons frekuensi: 20 Hz–20 kHz (±0,1dB).
    • Level output maks.: 12,2dBV (mode high-volume).
    • Total harmonic distortion: 0,0023%.
    • Impedansi: 200Ω.
  • Output Headphone
    • Fitur: Mode headphone high impedance, Mute, Volume, Map system volume controls.
    • Konektor: 1x jack 6,3 mm, stereo, 1x jack 3,5 mm, stereo.
    • Respons frekuensi: 20Hz–20kHz (±0,2dB).
    • Level output maks.: 6,8dBV (mode high-impedance).
    • Total harmonic distortion: 0,003%.
    • Impedansi: 1,9Ω.